Thursday, October 3, 2019

#1 Kisah Anak SMA Selamat Pagi Indonesia : Awan


Menjadi anak yang dianggap nakal dan tidak memiliki masa depan, menjadikan Awan, 19 tahun, berupaya membalikkan kata-kata orang lain. Awan, ayang memiliki nama lengkap Leontius Yusak Putra Setiawan, kini duduk di bangku kelas 11 atau 2 SMA di SMA Selamat Pagi Indonesia, Batu.


"Jadi dulu, saya memang nakal. Benci banget dengan peraturan, apalagi yang ada di sekolah. Guru-guru sampe kewalahan dengan tingkah saya," ujar Awan dengan tawa renyahnya.

"Banyak banget yang bilang kalo saya nggak akan bisa punya masa depan cerah. Saya ini anak nakal, nggak akan bisa sekolah tinggi," lanjut Awan.

Karena hal inilah yang mendorong Awan untuk berusaha bertransformasi. Awan kemudian menemukan adanya SMA Selamat Pagi Indonesia. Lantas ia bertolak dari tempat tinggalnya, Lumajang, menuju Kota Batu untuk menuntut ilmu.

"Di sini ini saya mengalami banyak perubahan, Kak, saya jadi lebih bisa bersyukur dan menerima diri saya. Saya jadi bisa lebih kontrol emosi. Kalo dulu dikata-katain pasti emosi saya langsung naik. Kalo sekarang, udah enggak."

SMA Selamat Pagi Indonesia memberikan pengajaran yang berbeda dengan sekolah kebanyakan di Indonesia. Sekolah ini menekankan experiential learning dengan mengutamakan pendidikan karakter.

"Sekolah ini benar-benar yang saya idamkan. Saya bersyukur bisa mengenal dan bersekolah di sini."

Lantas, apa pesan Awan untuk anak-anak Indonesia yang mungkin memiliki pengalaman serupa?

"Saya ingin mengajak teman-teman di luar sana jangan sampe hanyut dalam omongan orang lain yang merendahkan. Buktikan pada mereka, bahwa kita ini bisa lebih bahkan lebih dari ekspektasi mereka."

No comments:

Post a Comment